Sabtu, 31 Maret 2012

Kiat Rekam Ulang Data Sebelumnya (RUDS)

Pembaca yang budiman,
Kita skizofrenia sering berada pada situasi jiwa yang tak enak...sebenarnya situasi ini sering kita alami...namun  kalau situasi jiwa yang tak enak ini muncul, kita merasa seolah baru pertama kali itu mengalaminya...begitulah skizofrenia menyerang jiwa kita. Kita sering diserang, namun kita seolah belum pernah merasakan serangan ini sebelumnya. Karena merasa seolah baru pertama kali diserang, kita jadi rentan dan down. Namun kita bisa melawan situasi jiwa yang tak enak ini, yaitu dengan cara Rekam Ulang Data Sebelumnya (RUDS). Maksudnya adalah kita ingat-ingat pengalaman kita sebelumnya. Jika jiwa kita merasa tak enak, kita ingat-ingat, sudah pernahkah kita mengalami perasaan dan situasi ini sebelumnya? Begitu kita ingat bahwa kita telah pernah atau bahkan berkali-kali telah pernah mengalami situasi jiwa itu sebelumnya, maka kita tinggal berpikir: bahwa sebelumnya situasi itu telah bisa dijalani dengan baik, dan telah bisa dilewati lancar walaupun mungkin kita sebelum itu mengalami ke tak-enak-an yang menjadi pengalaman berharga. Jadi sekarang pun NO Problem. Begitulah kiat RUDS ini. Ketika kita merasa bahwa situasi sekarang ini mirip atau pernah kita alami sebelumnya, kita tidak bingung dan goyah menjalaninya...kita bisa dengan tenang menjalaninya, karena hanya pengulangan belaka...Insya Allah...

Jumat, 30 Maret 2012

Kiat Secangkir Kopi Panas

Pembaca yang budiman,
Salah satu hal yang membuat kita skizofrenia tak nyaman adalah ia tak bisa berpikir jernih dan tajam...pikiran yang tak jernih dan tajam, yaitu pikiran yang "berkabut", membuat kita malas-malasan, maunya tidur-tiduran...tak ada semangat untuk beraktifitas...kita akan merasa dunia ini penuh beban, nggak ada enaknya, meletihkan....akhirnya kita menengkurapkan dirinya di tempat tidur...berharap ke tak-nyamanan ini segera berakhir. Sebenarnya ini semua hanya karena kita tak dapat berpikir. Pikiran kita mungkin masih mengantuk atau efek obat promactil/CPZ yang belum hilang, yang memang menyebabkan kantuk. Untuk itu, jika tak bergairah dalam hidup karena perasaan nggak enak dan pikiran suntuk, obatnya sederhana saja: yaitu buatlah secangkir kopi panas...Insya Allah dengan menyeruput secangkir kopi panas otak akan enak berpikir...otak enak dibawa kerja dan melakukan tugas-tugas lainnya, baik untuk belajar bagi mahasiswa atau mencari uang tambahan bagi seorang karyawan...yah itulah manjurnya secangkir kopi panas bagi kita, membuat kita bisa berpikir jernih...dan memang itulah kelebihan skizofrenia yang rutin makan obat, kekuatan berpikirnya diatas rata-rata, yang dapat digunakannya untuk "kerja pikir" seperti mengarang, menulis dan karya seni atau lainnya....insya Allah...

Kiat Bermanfaat Bagi Orang Lain

Pembaca yang baik hati,
kiat lain untuk mengatasi skizofrenia yang berhasil yang saya alami adalah agar diri ini bermanfaat buat orang lain...Niat agar bermanfaat buat orang lain menumbuhkan kebahagiaan dalam hati. Entah mengapa ada rasa hangat dalam perasaan dan jiwa jika bisa bermanfaat buat orang lain...misalnya contoh kecil adalah memberi sedekah kepada pengemis di pinggir jalan, atau membantu pekerjaan keluarga dan teman...kita merasa senang...mungkin skizofrenia menyebabkan kita terlalu berkutat pada diri kita dengan seribu satu permasalahannya...dengan berbuat bagi orang lain, kita keluar dari perkutatan dengan diri sendiri, dan ini melegakan jiwa kita...cobalah...

Kiat Jangan Berstandard Ideal

Pembaca yang baik hati,
musuh penderita skizofrenia adalah selalu berstandard Ideal...maunya kita ini yang ideal-ideal...kalau ingin buat laporan tugas, laporannya ingin sempurna...kalau ingin rezeki, inginnya rezeki yang selamanya berkelimpahan...kalau ingin istirahat merasa bersalah, karena inginnya selalu kerja keras...Standard-standard ini mempersulit diri sendiri...kalau kita melihat di sekeliling kita, ternyata orang-orang yang kemampuannya dibawah standard kita  hidup lebih bahagia, lebih tenang serta bergembira...karena mereka tak dikejar-kejar standard tinggi...entah kenapa kita selalu berkecenderungan berstandard tinggi...apa karena kita dulu semasa sekolah sering juara kelas atau juara umum? Apa karena kita terlalu berpikir?  So lets hidup bahagia...lupakan standard tinggi, tapi kita tetap bekerja dengan enjoy...lebih baik hidup bahagia tanpa standard tinggi dan dapat nilai cukup untuk lolos, daripada hidup dibawah depresi karena ingin meraih nilai tinggi...Namun memang ada yang diharuskan berstandard tinggi yang diraih dalam kehidupan kita, sehingga terpenuhi kebutuhan akan ke-ideal-an yaitu dalam meraih akhirat...khususnya dengan ibadah dan mengharap Rahmat-Nya dapat melihat Wajah Allah di Surga nanti...Amin....   

Kamis, 29 Maret 2012

Kiat Yakin Pertolongan Allah, terutama dalam Keadaan Terdesak

Pembaca yang baik hati,
Kiat lain yang saya alami untuk sehat dari skizofrenia adalah yakin akan pertolongan Allah. Sesungguhnya Allah telah berkali-kali tak terhitung banyaknya menolong saya dalam keadaan terdesak. Misalnya hari ini. Hari ini saya terdesak untuk mengumpulkan laporan tugas kantor. Bahannya sudah saya siapkan kurang lebih sepekan yang lalu. Tapi kemudian saya kena flu. Maka saya tidak bisa menyiapkannya secara efektif. Hari ini hari Jum'at, nanti siang atau sore laporannya harus dikumpulkan. Pagi ini saya belum siap, karena bahannya harus dibaca lebih dahulu, sementara waktu tersisa tinggal sedikit. Maka saya bekerja dalam kondisi susah, karena khawatir tidak selesai laporannya. Sedari pagi saya tak henti-henti  berdzkir memohon pada Allah...Dan eh...tak dinyana, teman sekantor yang satu tim dengan saya datang kepada saya memohon mengirimkan laporannya melalui e-mail kepada ketua tim dengan laptop saya...file laporannya boleh saya simpan...Alhamdulillah saya jadi punya bahan...dan kemudian Ketua Tim juga mengirimkan contoh laporan yang sebagian sudah diisi olehnya...Alhamdulillah dengan dua file ini saya Insya Allah jadi punya bahan instan untuk menulis laporan untuk sore ini...Alhamdulillah...
Ketika saya ingat-ingat lagi pengalaman hidup saya, saya ingat Alhamdulillah hal-hal semacam ini sering saya alami, Allah selalu Menolong saya terutama dalam keadaan terdesak. Misalnya ketika saya kesulitan ekonomi. Maka ketika saya hampir tak berdaya dalam hal ekonomi, Allah Mengirim saya ke Jepang untuk training satu tahun dengan biaya Pemerintah Jepang...Kemudian dua tahun kemudian ketika uang training habis, Allah Mengirim saya kembali ke Jepang untuk mengikuti kuliah S2 dengan biaya Pemerintah Jepang lagi...Alhamdulillah..
Jadi teman-teman, skizofrenia itu mendera kita dengan pikiran cemas dan susah serta depresi...kita dibuatnya pesimis...seolah hidup gelap dan masa depan pesimis...Namun kita jangan mau mengalah dengan perasaan skizofrenia ini, karena ada Allah...Allah selalu Menolong hamba-Nya...Allah Mengabulkan orang yang berdoa dan mengharap pertolongan-Nya...karena salah satu Nama Allah adalah Yang Maha Memelihara...kita  makhluk Allah, maka Allah lah Yang Memelihara kita...Yakinlah, Allah Menemani kita jika kita selalu ingat kepada-Nya, dan Allah adalah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang kepada hamba-Nya...  

Selasa, 27 Maret 2012

Kiat Baca Baca

Pembaca yang baik hati, kiat lain yang juga saya rasakan manjur adalah Baca Baca Ayat Qur'an dalam hati. Skizofrenia menyerang kita dengan suara-suara atau bisikan-bisikan jahat dalam pikiran kita. Bisikan-bisikan itu membuat kita tidak nyaman. Kita jadi terbawa memikirkan bisikan-bisikan atau suara itu. Kita jadi terkuasai bisikan-bisikan tak terundang itu.
Nah kiat yang saya lakukan adalah memblok pikiran-pikiran dan bisikan-bisikan jahat itu dengan cara baca-baca dalam hati. Baca Baca yang saya lakukan adalah mengulang-ulang surat Alfathihah dalam hati. Terus menerus saya baca Alfathihah itu sampai saya bisa bekerja (salah satu tolok ukur sembuh dari skizofrenia adalah kita bisa bekerja mencari nafkah dan jiwa sehat tidak pecah). Alhamdulillah pikiran-pikiran dan bisikan-bisikan jahat tadi terblok dengan surat Alfathihah tadi. Alih-alih sibuk dengan pikiran dan bisikan jahat, kita jadi sibuk berdzikir dengan baca baca surat Alfathihah. Dan saya jadi bisa bekerja. Dan yang saya alami  Baca Baca Alfathihah ini bisa otomatis dilakukan karena berulang-ulang kita baca dalam sholat, 17 kali dalam sehari semalam. Untuk variasi, selain Baca Baca Alfathihah saya juga membaca baca Ayat Kursi, karena Ayat Kursi juga lancar saya baca sehngga bisa otomatis dilakukan dalam hati. Pembaca juga bisa mencoba baca Surat Al Ikhlas atau surat-surat lainnya, dengan tujuan bisa dilakukan secara otomatis oleh hati sehingga pikiran-pikiran, bisika-bisikan jahat dan suara-suara dapat kita blok dan kita bisa bekerja mencari nafkah atau jadi bisa belajar bagi siswa dan mahasiswa.... 
 

Kiat Ajaib (Sabar dan Syukur)

Pembaca yang baik hati, kiat lain yang manjur bagi saya menghadapi skizofrenia adalah Sabar. Kata Rasulullah urusan seorang mukmin itu sangat ajaib: Apabila ia kesusahan/ditimpa musibah ia bersabar dan ini baik baginya, dan apabila ia mendapat kenikmatan ia bersyukur, dan ini baik baginya...
Skizofrenia yang menyerang jiwa kita membuat kita resah dan gelisah....biasanya hal ini saya alami ketika menjalankan tugas-tugas kantor. Ketika mendapat tugas kantor atau tugas yang telah ditetapkan harus dikerjakan selama satu bulan, saya merasa terbebani...karena pada dasarnya diri ini maunya nyantai dan bersenang-senang, sedang yang namanya tugas biasanya berat. Kadang tugas kantor memang saya kerjakan dengan fokus dan konsentrasi. Tapi disaat lain kadang saya melihatnya sebagai beban. Nah ketika tugas kantor menjadi beban, inilah yang menjadi masalah. Jiwa jadi gelisah dan resah, menjadi depresi. Jiwa tidak tenang. Tapi Alhamdulillah, dengan menggunakan Kiat Ajaib dari Rasulullah ini, yaitu Sabar, saya jadi cepat dapat mengendalikan diri kembali. Dengan cara Sabar menghadapi tugas kantor, jiwa saya menjadi solid kembali. Pikiran fokus kembali. Mungkin dengan Sabar ini menyebabkan diri kita berani meghadapi masalah. Dan sebenarnya masalah (dalam hal saya ini kerjaan kantor) biasanya mengandung celah-celah untuk dapat diatasi. Sebagaimana dikatakan orang: tidak ada permasalahan yang tidak ada pemecahannya, baik pemecahannya saat itu juga kita temukan atau kita mendapatkan solusinya setelah beberapa waktu. Tuhan Memberi kita masalah agar kita menjadi pandai, karena dengan adanya masalah kita jadi menghadapinya dan menemukan cara pemecahannya dan kita menjadi pandai. Untuk menemukan cara pemecahannya itulah kita harus Sabar. Yang saya rasakan adalah dengan membuat diri bersabar, saya jadi fokus dan dapat berpikir serta jiwa menjadi nyaman. Dan ini membuat saya dapat memulai mengerjakan tugas kantor tadi, dan biasanya saya malah jadi asyik mengerjakannya. Bagaimana dengan masalah lain? Misalnya masalah kesulitan ekonomi yang juga membuat stres? Yang penting adalah kita harus membuat diri kita bersabar, setelah itu biasanya kita dapat berpikir apa yang harus kita lakukan. Misalnya saya jadi banyak sholat Dhuha dan Tahajud. Kemudian saya ikut kursus mebuat skenario film dan sinetron untuk mencari penghasilan tambahan. Semoga pembaca juga dapat merasakan tenteramnya jiwa dengan kiat Sabar ini, kiat yang membuat pikiran kita fokus dan solid, tidak pecah karena menghadapi segala kesulitan...Amin...   

Senin, 26 Maret 2012

Kiat Cinta

Pembaca yang budiman, rasa cinta yang ada dalam hati ternyata juga membantu kita survivie dari sizofrenia....rasa cinta itu membuat diri kita nyaman, senang dan bahagia...ini berlawanan dengan sifat skizofrenia yang susah, sedih dan murung...Idealnya kita mempunyai istri dan anak-anak yang penuh rasa cinta...Istri dan anak-anak yang kita cintai membuat hati kita penuh bahagia, solid dan tidak pecah...inilah yang saya alami dengan lahirnya putra saya yang keempat...Mempunyai bayi lagi diusia berkepala empat ternyata membantu saya menghilangkan perasaan tumpul di hati saya...mungkin usia kepala empat membuat saya matang dalam mencintai seorang bayi, demikian juga dengan mencintai ketiga anak saya yang lain...saya mencintai istri dan keempat anak saya dengan lebih "dewasa" dan dengan lebih terkontrol (Pak Mario Teguh menyatakan bahwa dewasa itu bukan karena usia saja, tapi lebih karena mempunyai pengendalian diri)...Tapi jangan lupa, kita harus memberi nafkah anak istri kita, karena kalau tidak, nanti masalah ekonomi timbul dan  mengguncang keluarga kita...setelah sembuh dari skizofrenia dengan rasa cinta dan dengan meminum obat, kita gunakan kesehatan kita untuk mencari nafkah yang juga bernilai ibadah itu (Alhamdulillah dalam hal saya, saya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil dan sekarang sedang kursus membuat skenario film dan sinetron untuk mencari tambahan)...Lalu bagaimana dengan yang belum mempunyai anak istri? Dapatkah mempunyai rasa cinta yang menyembuhkan itu? Tentu saja dapat, yaitu dengan mencintai semua makhluk yang ada di bumi...Inilah yang saya lakukan ketika belum beristri dulu...saya mencintai seluruh manusia dan makhluk bumi...dan saya survive melewati masa bujang saya walaupun dengan skizofrenia yang muncul di usia 22 itu...karena barang siapa mencintai makhluk bumi, maka ia akan dicintai makhluk langit (Hadits Nabi SAW)....    

Kiat Menulis dan Ketik-ketik

Pembaca yang budiman, bertahun-tahun yang lalu skizofrenia membuat saya berperasaan tumpul dan sukar fokus. Saya sukar mengerjakan tugas-tugas kantor...Jika menghadapi tugas yang sulit, bermacam-macam pikiran berseliweran di otak saya...Akhirnya alih-alih fokus memikirkan pekerjaan yang dihadapi, saya stres, karena perasaan merasa susah dan pikiran berseliweran tak tentu arah. Namun suatu ketika saya teringat pesan teman sesama angkatan berangkat studi ke Delft dulu. Ketika saya menyampaikan masalah saya yang ruwet ketika itu (1991), ia menyarankan: "tulis-tulislah apa yang ada dipikiranmu pada selembar kertas." Dan ternyata Pembaca yang budiman, kiat ini manjur sekali saya praktekan sejak tahun 1999.
Ketika saya memikir-mikir terus tanpa arah terhadap pekerjaan yang sulit, yang menyebabkan saya stres dan depresi, saya segera mengambil buku diary atau laptop....saya segera mengetik-ngetik di laptop: apa saja...saya curhat kepada Allah SWT tentang keadaan saya sepuas-puasnya...lalu saya mengetik-ngetik apa yang seharusnya saya lakukan,...dan apa saja yang ada di pikiran dan perasaan saya...Alhamdulillah, selagi mengetik-ngetik begini, pikiran saya jadi fokus dan perasaan jadi nyaman lagi, sehingga saya bisa mulai mengerjakan tugas-tugas kantor saya...Kiat ini selalu manjur bagi saya sampai saat ini...Alhamdulillah....

Kiat: Selalu OBAT !

Pembaca yang budiman, untuk mengatasi sakit skizofrenia kita adalah mutlak kita memerlukan obat. Pengalaman saya menunjukkan hal ini. Pada akhir tahun 1989 saya pertama kali menderita skizofrenia ini, di usia saya yang 22 tahun. Saya dirawat sekitar dua bulan. Setelah sembuh periode ini, oleh dokter saya tidak diberikan obat. Saat itu saya mengambil cuti kuliah di TU Delft dan istirahat di Indonesia selama setahun. Setelah cuti habis, saya kembali ke Belanda untuk kuliah pada akhir tahun 1990. Benar saja, 7 bulan kemudian saya sakit lagi. Kemudian saya pulang ke Indonesia untuk berobat selama sebulan. Alhamdulillah skemudian  saya sembuh dan berangkat ke Belanda lagi. Oleh dokter tidak di beri obat karena saya cepat pulih. Namun setahun kemudian kuliah di Belanda itu saya sakit lagi. Akhirnya saya harus makan obat terus menerus selama hidup sejak Oktober 1992 sampai sekarang. Obatnya adalah Promactil/CPZ 100mg, Artane/THP 2mg, dan stelazine 5mg. Obat itu saya makan sampai tahun 2006. Alhamdulillah dengan obat itu saya bisa seminar dan training di Jepang selama setahun (1999) dan mengambil S2 di Jepang tahun 2003-2005 semua dengan biaya Pemerintah Jepang. Kemudian setelah lulus S2 saya langsung melanjutkan ke S3. Namun ketika baru setahun program S3, saya mengambil keputusan salah. Karena harus berada di lab mengerjakan eksperimen kimia dari jam 09:00 s/d 23:00 malam untuk menjalankan kegiatan riset doktoral itu, saya menguanrgi dosis obat. Promactil yang harus saya makan 100mg, saya kurangi jadi 25mg, dengan tujuan mencukupkan diri tidur hanya 4 atau 5 jam untuk supaya lebih banyak waktu untuk mengerjakan tugas program S3. Akhirnya: saya sakit skizofrenia paranoid lagi dan pulang ke Indonesia. Di Indonesia saya diberi obat Promactil/CPZ 100mg, Artane/THP 2mg dan obat baru: Haloperidol 5 mg dan Amytripthylene 25mg. Namun obat-obat ini masih menyisakan perasaan tumpul dan kurang fokus. Akhirnya kemudian saya diberi obat generasi baru, yaitu: Risperidone 25mg, Artane/THP 2mg dan Luften 25mg. Dengan obat ini saya menjadi lebih baik. Kemudian ditambah kehadiran seorang bayi laki-laki Yang Dianugrahkan Allah SWT kepada saya, sisa perasaan tumpul itu menjadi hilang dan Alhamdulillah saya sembuh dari gangguan skizofrenia ini...Alhamdulillah...    

Kiat Menjadikan Setan Musuh


Pembaca yang budiman...kiat lain yang saya pergunakan untuk mengatasi skizofrenia saya adalah menjadikan setan srbagai musuh, karena setan adalah pembisik was-was didalam hati...bagi saya, depresi karena skizofrenia saya disamping memang karena masalah dopamin di otak saya, juga ditambah bisikan jahat dan lintasan pikiran liar yang dibisikan setan ke dalam diri saya...oleh karena itu, saya mempunyai kalimat khusus untuk berlindung kepada Allah SWT dari bisikan jahat setan ini, yaitu: "Ya Allah Bunuhlah Jin Yang
Menjahatiku Ini /YABJYMI " (Setan terbagi dua, yaitu: jin dan manusia yang bertingkah laku seperti jin). Memang saya tidak tahu apakah jin/setan yang saya usir dengan doa ini mati atau tidak (saya berdoa supaya Allah Membunuh jin ini karena jin ini juga bermaksud membunuh saya dengan bisikan2 jahatnya), tetapi selama 7 tahun saya praktekan doa ini jika lagi suka (karena Alhamdulillah ada banyak kiat lain yang saya temukan yang saya coba sampaikan satu persatu insya Allah), Alhamdulillah saya menjadi tenang dan fokus, hilang kegelisahan dan pecahnya jiwa...Setiap mengulang-ulang doa "YABJYMI" saya berhasil menjadi tenang dan fokus, Alhamdulillah...

Kiat Meng-Enjoykan hati


Pembaca yang budiman, banyak kiat-kiat yang saya temukan untuk survive dari skizofrenia setelah pertama kali menderita skizofrenia paranoid dan afek pada akhir tahun 1989...setelah saya perhatikan, ternyata skizofrenia (paranoid dan afek) itu menyerang perasaan (disamping terutama yang diserang adalah isi pikiran kita, disini saya berbicara bahwa paranoid nya sudah berkurang dulu dengan bantuan obat ya...). Saya jadi sakit perasaan dan jadi tumpul perasaan saya...Karena tumpul perasaan, maka saya secara tidak sadar (waktu itu belum paham seperti ini) saya mencari segala hiburan untuk mengenakan perasaan saya...maka saya nonton film, baik di TV maupun bioskop dan saya mendengarkan lagu-lagu, disamping saya juga mendengarkan nasyid dan lagu cinta rasul Haddad Alwi dan Sulis, juga tak lupa tilawah Qur'an maupun hanya dengar kasetnya ..dengan hal ini Alhamdulillah saya bisa survive sampai tahun 2011...Setelah sembuh secara signifikan pada tahun 2012 ini yang Insya Allah akan saya ceritakan sebabnya nanti, saya tak begitu tergantung lagi pada lagu-lagu, karena perasaan dan hati saya sudah bahagia tidak pecah lagi...Alhamdulillah...

Assalamu'alaikum...


Halo rekan-rekan semua,
setelah mengetahui dari internet bahwa banyak diantara saudara-saudaraku yang masih menderita skizofrenia, di blog ini saya akan mencoba menyampaikan pengalaman saya tentang perjuangan melawan penyakit skizofrenia, insya Allah...banyak suka dan duka saya melawan skizofrenia ini sampai Alhamdulillah akhirnya sembuh...Dulu skizofrenia membuat saya muram...Sekarang setelah sembuh dari skizofrenia dan bisa fokus, dunia nampak menyenangkan, Alhamdulillah, sehingga sehari-hari saya bisa bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil...Mudah2an apa yang saya sampaikan nanti bermanfaat walaupun hanya sedikit...Amin....
wass.wr.wb.
ing. Arifal